Cara menyanyikan lagu Power Metal dengan baik
Penerbangan
Dalam kondisi seperti ini sebenarnya saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Jika itu tidak mengganggu aktifitas para penduduk. Tapi ternyata itu menjadi sangat mengganggu. Dari kerusakan pada peralatan elektronik milik penduduk akibat seringnya terjadi pemadaman aliran listrik, hingga pada penurunan produktifitas kegiatan industri dalam skala kecil maupun besar yang dilakukan oleh penduduk. Dan jika hal ini terus terjadi, kemajuan apa yang bisa diharapkan?
Saya ingat dulu punya group musik favorit. Namanya Power Metal. Dari namanya aja sudah bisa ditebak jenis musik apa yang mereka mainkan. Yup, musik metal. Jari tengah dan jari manis ditekuk, lalu jari jempol, telunjuk, dan kelingking berdiri tegak. Metal..!! Itu genre musik yang merajai di era 1980an dan 1990an. Dan Power Metal merupakan satu dari banyak musisi muda Indonesia yang mulai mengalahkan dominasi God Bless pada tahun-tahun itu. Saya ingat kehadiran beberapa group musik rock waktu itu memberi pengaruh yang cukup kuat bagi para remaja. Banyak anak muda yang tiba-tiba kepingin jadi musisi rock, terutama jadi gitaris beraliran rock. Bisa memainkan jemari di fret gitar dengan kecepatan tinggi. Sambil mbayangkan lagi beraksi diatas panggung dengan sound musik yang menggelegar dan siraman lampu panggung yang menyilaukan. Wah…, pokok’e dahsyat, man… Saya suka juga pada musik beraliran rock ini. Tapi sebatas yang masih soft, misalnya sweet rock, pop rock, atau fussion. Kalau terpaksa dengerin heavy metal, saya pilih Metallica aja. Tapi pilihan saya tetap pada Power Metal itu. Saya suka komposisinya, alami. Vokalisnya mungkin bisa dijadikan contoh bagaimana seharusnya orang menyanyikan lagu bernuansa rock. Sanggup mencapai nada-nada tinggi tanpa terdengar pecah. Ndak pakai grooving yang bikin saya pingin muntah Nah…, ada satu lagu bernuansa sweet rock yang dari dulu sampai sekarang tetap saya suka, Bidadari. Lagu ini nyaris ndak pernah terpisah dari saya, sejak saya masih kecil dulu sampai sekarang. Dari pas masih direkam pakai pita kaset sampai udah disimpan pakai format mp3. Nada-nadanya manis tanpa kehilangan nuansa rocknya. Nih…, lyric-nya saya sertakan juga di posting ini. Sekalian file mp3-nya. Siapa tau ada yang kepingin mendonlotnya. BIDADARI – Power Metal Langit cerah membias cahaya
Diatas debur ombak menari Kibasan rambutmu terurai Kala kutatap indah matamu Walau hadirku untuk sejenak Kau berikan tembang-tembang lagu cinta Meninggalkan satu kenangan Terukir dalam dinding hatiku Taburkan luka lama ini Dengar sinar emas sang pelangi Ijinkan diri, bila mengagumi
Kan kunikmati damai alam surgawi Ref : Bidadari Kau datang mempesona Bidadari Berikan mawar cinta Bila hadirmu kembali Nyalakan lilin di jiwaku Ingin ku raih dirimu Kubawa pergi keduniaku Ref : Bidadari Kau datang mempesona Bidadari Berikan mawar cinta Tantangan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan perubahan sosial-budaya menuntut manusia untuk selalu dapat menyesuaikan diri. Hal ini sesuai dengan naluri / sifat-sifat dasar manusia untuk selalu mencari ilmu, dan kebenaran. Namun untuk menyesuaikan diri mungkin kita perlu sejenak memahami tahapan pembelajaran yang efektif. Dalam tulisannya David Kolb yang berjudul Contextual Natural Learning, dikemukakan bahwa belajar yang paling efektif harus bedasarkan konteks atau ilustrasi nyata. Dalam ilmu Experienced Learning atau teori belajar berbasis pengalaman ada dua inti pembelajaran yakni penerimaan/preceiving (garis vertikal), adalah bagaimana seseorang menyerap informasi yang ada di lingkungannya. Dan pemrosesan / processing (garis horisontal), adalah bagaimana tindak lanjut seseorang untuk memahami lebih dari informasi yang telah ia serap. Pertama adalah Concrete Experimentation (CE), adalah proses dimana seseorang berkeinginan untuk mempelajari sesuatu yang memiliki makna pribadi bagi dirinya. Pada tahap ini motivasi belajar akan tumbuh bila sesuatu tersebut berguna bagi situasi yang ia hadapi pada saat ini.
7 tahun yang lalu